Langsung ke konten utama

Diabetes Mellitus





Diabetes Mellitus

Definisi
Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara adekuat. Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi, meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70 – 110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah. Jika jumlah insulin tidak cukup, maka terjadi penimbunan gula dalam darah sehingga menyebabkan diabetes.

Pravelensi
Diabetes Melitus atau kencing manis telah menjadi masalah kesehatan dunia. Prevalensi dan insiden penyakit ini meningkat secara drastis di Negara-negara industri baru dan negara sedang berkembang, termasuk Indonesia. Menurut hasil penelitian epidemiologi di Jakarta, membuktikan adanya peningkatan prevalensi diabetes melitus dari 1,7 % pada 1982 menjadi 5,7% tahun 1993, yang disusul pada 2001 di Depok (sub-urban Jakarta) menjadi 14,7%. Peningkatan prevalensi diabetes melitus juga terjadi di Makassar yang meningkat dari 1,5 % pada 1981 menjadi 2,9 % tahun 1998 dan 12,5 pada 2005. Pada 2005, daerah semi-urban seperti Sumatera Barat melaporkan prevalensi diabetes mellitus sebesar 5,1% dan Pekajangan (Jawa Tengah) 9,2%. Bali telah meneliti prevalensi beberapa daerah rural dengan hasil antara 3,9-7,2% pada 2004 dan Singaparna tahun 1995 tercatat 1,1%.
WHO memperkirakan, prevalensi global diabetes melitus tipe 2 akan meningkat dari 171 juta orang pada 2000 menjadi 366 juta tahun 2030. Indonesia berada di urutan ke-4 terbanyak kasus diabetes di dunia. Beberapa waktu lalu, International Diabetes Federation (IDF) menyatakan, tahun 2003 terdapat 194 juta orang terkena diabetes. Pada 2030 akan terdapat lebih dari 82 juta orang berumur di atas 64 tahun dengan diabetes di negara sedang berkembang, di negara maju hanya 48 juta orang, dan secara global diperkirakan 333 juta orang menderita diabetes. Seiring dengan pola pertambahan penduduk, pada 2005 di Indonesia ada 171 juta penduduk berusia di atas 15 tahun dan dengan asumsi prevalensi diabetes melitus maka terdapat kira-kira 24 juta penyandang diabetes.

Etiologi
Penyebab penyakit kencing manis atau diabetes tergantung pada jenis diabetes yang diderita. Ada 2 jenis diabetes yang umum terjadi dan diderita banyak orang yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Perbedaannya adalah jika diabetes tipe 1 karena masalah fungsi organ pankreas tidak dapat menghasilkan insulin, sedangkan diabetes tipe 2 karena masalah jumlah insulin yang kurang bukan karena pankreas tidak bisa berfungsi baik.
Penyebab Diabetes Tipe 1
Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin. Karena kekurangan insulin menyebabkan glukosa tetap ada di dalam aliran darah dan tidak dapat digunakan sebagai energi. Beberapa penyebab pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin pada penderita diabetes tipe 1, antara lain karena, (1) Faktor keturunan atau genetika. Jika salah satu atau kedua orang tua menderita diabetes, maka anak akan berisiko terkena diabetes. (2) Autoimunitas yaitu tubuh alergi terhadap salah satu jaringan atau jenis selnya sendiri—dalam hal ini, yang ada dalam pankreas. Tubuh kehilangan kemampuan untuk membentuk insulin karena sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin. (3) Virus atau zat kimia yang menyebabkan kerusakan pada pulau sel (kelompok-kelompok sel) dalam pankreas tempat insulin dibuat. Semakin banyak pulau sel yang rusak, semakin besar kemungkinan seseorang menderita diabetes.
Penyebab Diabetes Tipe 2
Penyebab diabetes tipe 2 karena insulin yang dihasilkan oleh pankreas tidak mencukupi untuk mengikat gula yang ada dalam darah akibat pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat. Beberapa penyebab utama diabetes tipe 2 dapat diringkaskan sebagai berikut, (1) Faktor keturunan, apabila orang tua atau adanya saudara sekandung yang mengalaminya. (2) Pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat. Banyaknya gerai makanan cepat saji atau fast food yang menyajikan makanan berlemak dan tidak sehat. (3) Kadar kolesterol yang tinggi. (4) Jarang berolahraga. (5) Obesitas atau kelebihan berat badan.
Semua penyebab diabetes tipe 2 umumnya karena gaya hidup yang tidak sehat. Hal ini membuat metabolisme dalam tubuh yang tidak sempurna sehingga membuat insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Hormon insulin dapat diserap oleh lemak yang ada dalam tubuh. Sehingga pola makan dan haya hidup yang tidak sehat bisa membuat tubuh kekurangan insulin.

Tanda  dan Gejala
Tanda dan gejala pada diabetes mellitus dibagi menjadi 3 yaitu, gejala awal, gejala lanjut, gejala kronis.
Gejala Awal Diabetes Melitus
Gejala awal diabetes melitus antaralain, (1) Poliuria (banyak kencing). Hal ini terjadi ketika kadar gula melebihi ambang ginjal yang mengakibatkan glukosa dalam urin menarik air sehingga urin menjadi banyak. Maka acapkali para penderita diabetes mengalami buang air kecil dengan intensitas durasi melebihi volume normal (poliuria). (2) Polidipsi (banyak minum). Karena sering buang air kecil, acapkali para pasien diabetes (diabetesein) akan banyak minum, (polidipsi). Karena demikianlah kita sering mendapati para diabetesein mengalami keluhan lemas, banyak makan (polifagi). (3) Polifagi (banyak makan). Seorang diabetesein yang baru makan akan mengalami ketidakcukupan hormon insulin untuk memasukkan glukosa ke dalam sel, hal ini akan menyebabkan tubuh akan selalu ‘merasa’ kelaparan, sehingga tubuh sering terasa lemah. Kompensasinya seseorang diabetesein akan makan lebih banyak lagi.
Gejala Lanjutan Diabetes Melitus
Gejala lanjutan diabetes melitus yaitu, (1)   Berat badan berkurang. Ketika proses sekresi pankreas kurang mencukupi jumlah hormon insulin untuk mengubah gula menjadi tenaga, tubuh akan menggunakan simpanan lemak dan protein yang ada. ‘Pengurasan’ simpanan lemak dan protein di tubuh ini menyebabkan berkurangnya berat badan. (2) Penglihatan menjadi kabur. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan perubahan pada lensa mata sehinggga penglihatan kabur walaupun baru saja mengganti kaca mata. (3) Cepat lelah. Karena gula di dalam darah tidak dapat diubah menjadi tenaga sel-sel tubuh, maka badan ceoat merasa lelah, kurang bertenaga dan bahakan acapkali mengantuk. (4) Gatal di daerah kemaluan. Infeksi jamur disekitar kemaluan menyebabkan rasa gatal terutama pada wanita. (5) Luka sulit sembuh. Pada diabetesein, terjadi penurunan daya tubuh terhadap infeksi sehingga bila sulit timbul luka akan sulit sembuh. Tidak menutup kemungkinan, jika terjadi infeksi berat di daerah kaki, akan berpotensi untuk diamputasi hingga kecacatan permanen.
Gejala Kronis Diabetes Melitus
Gejala kronis diabetes melitus yaitu, (1) Impoten / Disfungsi Ereksi & Kesemutan di Kaki. Diabetes mampu merusak jaringan saraf dan pembuluh darah baik  pada kemaluan maupun kaki, sehingga dapat menyebabkan impoten dan kesemutan di kaki. (2) Kerusakan ginjal. (3) Gangren (infeksi berat pada kaki hingga membusuk). (4) Kebutaan. (5) Serangan Stroke. (6) Serangan Jantung Koroner. (7) Kematian Mendadak.


Gambaran Klinis
Diabetes mellitus dibagi menjadi beberapa tipe, yang paling dikenal yaitu  Diabetes mellitus tipe 1 atau biasa disebut IDDM (insulin-dependent diabetes mellitu) dan diabetes mellitus tipe 2 yang biasa disebut NON IDDM (non-insulin-dependent diabetes mellitus). Dan juga terdapat tipe diabetes mellitus lain serta diabetes kehamilan / gestasional.
Diabetes mellitus tipe 1
Penyakit diabetes tipe 1 sering disebut Insulin Dependent Diabetes Mellitus atau diabetes mellitus yang bergantung pada Insulin. Jadi diabetes tipe 1 berkaitan dengan ketidaksanggupan pankreas untuk membuat insulin. Jadi diabetes tipe ini berkaitan dengan kerusakan atau gangguan fungsi pankreas menghasilkan insulin.
Penderita penyakit diabetes tipe 1 sebagian besar terjadi pada orang di bawah umur 30 tahun. Itu sebabnya penyakit ini sering dijuluki diabetes anak-anak karena penderitanya lebih banyak terjadi pada anak-anak dan remaja. Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin akibat kelainan sistem imun tubuh yang menghancurkan sel yang menghasilkan insulin atau karena infeksi virus sehingga hormon insulin dalam tubuh berkurang dan mengakibatkan timbunan gula pada aliran darah.

Diabetes mellitus tipe 2
Penyakit diabetes tipe 2 sering juga disebut Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus atau Diabetes Mellitus Tanpa Bergantung pada Insulin. Berbeda dengan diabetest tipe 1, pada tipe 2 masalahnya bukan karena pankreas tidak membuat insulin tetapi karena insulin yang dibuat tidak cukup. Kebanyakan dari insulin yang diproduksi dihisap oleh sel-sel lemak akibat gaya hidup dan pola makan yang tidak baik. Sedangkan pankreas tidak dapat membuat cukup insulin untuk mengatasi kekurangan insulin sehingga kadar gula dalam darah akan naik.
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang sebagian besar diderita. Sekitar 90% hingga 95% penderita diabetes menderita diabetes tipe 2. Jenis diabetes ini paling sering diderita oleh orang dewasa yang berusia lebih dari 30 tahun dan cenderung semakin parah secara bertahap.
Diabetes Melitus tipe lain
Defek genetik fungsi sel beta. Beberapa bentuk diabetes dihubungkan dengan defek monogen pada fungsi sel beta, dicirikan dengan onset hiperglikemia pada usia yang relatif muda (<25 tahun) atau disebut maturity-onset diabetes of the young (MODY). Terjadi gangguan sekresi insulin namun kerja insulin di jaringan tetap normal. Saat ini telah diketahui abnormalitas pada 6 lokus di beberapa kromosom, yang paling sering adalah mutasi kromosom 12, juga mutasi di kromosom 7p yang mengkode glukokinase. Selain itu juga telah diidentifikasi kelaian genetik  yang mengakibatkan ketidakmampuan mengubah proinsulin menjadi insulin.
Defek genetik kerja insulin. Terdapat mutasi pada reseptor insulin, yang mengakibatkan hiperinsulinemia, hiperglikemia dan diabetes. Beberapa individu dengan kelainan ini juga dapat mengalami akantosis nigricans, pada wanita mengalami virilisasi dan pembesaran ovarium.
Penyakit eksokrin pancreas. Meliputi pankreasitis, trauma, pankreatektomi, dan carcinoma pankreas.
Endokrinopati. Beberapa hormon seperti GH, kortisol, glukagon dan epinefrin bekerja mengantagonis aktivitas insulin. Kelebihan hormon-hormon ini, seperti  pada sindroma Cushing, glukagonoma, feokromositoma dapat menyebabkan diabetes. Umumnya terjadi pada orang yang sebelumnya mengalami defek sekresi insulin, dan hiperglikemia dapat diperbaiki bila kelebihan hormon-hormon tersebut dikurangi.
Karena obat/zat kimia. Beberapa obat dapat mengganggu sekresi dan kerja insulin. Vacor (racun tikus) dan pentamidin dapat merusak sel beta. Asam nikotinat dan glukokortikoid mengganggu kerja insulin.
Infeksi. Virus tertentu dihubungkan dengan kerusakan sel beta, seperti rubella, coxsackievirus B, CMV, adenovirus, dan mumps.
Imunologi. Ada dua kelainan imunologi yang diketahui, yaitu sindrom stiffman dan antibodi antiinsulin reseptor. Pada sindrom stiffman terjadi peninggian kadar autoantibodi GAD di sel beta pankreas.
Diabetes Kehamilan / Gestasional
            Pada DM dengan kehamilan, ada 2 kemungkinan yang dialami oleh si Ibu, (1) Ibu tersebut memang telah menderita DM sejak sebelum hamil. (2) Si ibu mengalami/menderita DM saat hamil.
Klasifikasi DM dengan Kehamilan menurut Pyke. Class I : Gestasional diabetes, yaitu diabetes yang timbul pada waktu hamil dan menghilang setelah melahirkan. Class II : Pregestasional diabetes, yaitu diabetes mulai sejak sebelum hamil dan berlanjut setelah hamil. Class III : Pregestasional diabetes yang disertai dengan komplikasi penyakit pembuluh darah seperti retinopati, nefropati, penyakit pemburuh darah panggul dan pembuluh darah perifer.

Prognosis
Meski tiap tahun seluruh dunia melakukan peringatan Hari Diabetes namun, penyakit diabetes melitus ini masih menjadi persoalan bersama. Bahkan Indonesia masih berada di posisi keempat sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar yang menderita penyakit diabetes setelah Amerika Serikat, China, dan India.
Ia memaparkan perkembangan kasus diabetes di Indonesia mengalami kenaikan jumlahnya. Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes mellitus di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Demikian juga halnya dengan Badan Federasi Diabetes Internasional (IDF) pada tahun 2009, memperkirakan kenaikan jumlah penyandang diabetes mellitus dari 7,0 juta tahun 2009 menjadi 12,0 juta tahun 2030.
Ia juga menjelaskan bahwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2003, diperkirakan penduduk Indonesia yang berusia di atas 20 tahun sebanyak 133 juta jiwa. Dengan prevalensi diabetes sebesar 14,7 persen pada daerah urban dan 7,2 persen pada daerah rural, maka diperkirakan pada tahun 2003 terdapat sejumlah 8,2 juta penyandang diabetes di daerah urban dan 5,5 juta di daerah rural. Selanjutnya berdasarkan pola pertambahan penduduk diperkirakan pada tahun 2030 nanti akan ada 194 juta penduduk di Indonesia yang berusia diatas 20 tahun dengan asumsi prevalensi diabetes pada daerah urban (14,7 persen) dan rural ( 7,2 persen) maka diperkirakan terdapat 12 juta penyandang diabetes di daerah urban dan 8,1 juta di daerah rural.

Daftar Pustaka

http://debrythaayu.blogspot.com/2009/05/diabetes-melitus-prevalensi-dan.html, diakses pada hari selasa tanggal 27 Desember 2011 pukul 16.35 WIB
http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=914&tbl=kesling, diakses pada hari selasa tanggal 27 Desember 2011 pukul 16.35 WIB
http://untukhidupsehat.blogspot.com/2011/04/diskusi-tentang-kencing-manis-diabetes.html, diakses pada hari selasa tanggal 27 Desember 2011 pukul 16.35 WIB
http://harian.aprillins.com/161/2010/cara-mencegah-diabetes-dengan-pola-makan-sehat/, diakses pada hari selasa tanggal 27 Desember 2011 pukul 16.35 WIB




Komentar

  1. Terimakasih dengan adanya, informasi mengenai penyakit DM ini sangat membantu dan menambah pengetahuan saya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malaria

BAB I PENDAHULUAN Definisi Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang merupakan golongan Plasmodium, dimana proses penularannya melalui gigitan nyamuk Anopheles.           Ada tiga tipe penyakit malaria,yaitu 1)Malaria Tertiana, penderita mengalami demam atau panas dalam selang waktu 1 hari.Jika hari pertama penderita mengalami demam,maka hari kedua tidak kemudian hari ketiga demam lagi.dan seterusnya. 2)Malaria Kuartana, penderita mengalami demam atau panas dalam selang waktu 2 hari. 3)Malaria Tropika,Penderita mengalami demam atau panas yang tidak menentu.Suhu tubuh tidak normal.Terkadang sangat rendah dan mendadak dapat meningkat tajam.bahkan dapat mencapai 40 derajat celcius bahkan lebih. Penyebab penyakit malaria             Penyakit malaria disebabkan oleh bibit penyakit yang hidup di dalam darah manusia. Bibit penyakit malaria ter...

Brosur dan Post Pertama Ku

Keterangan tetang info yang ada di leaflet atau brosur tersebut TIDAKBENAR adanya, dikarenakan brosur tersebut semata-mata sebagai tugas kuliah untuk memenuhi mata kuliah Manajemen Pelayanan Kesehatan pada Anak. But, bagi temen-temen yang lagi cari inspirasi gambar atau bentuk brosur semoga brosur buatan isna ini bermanfat yaa... amiin sekedar info, brosur ini isna buat di Microsoft Office Publisher Document kemudian isna Save as type JPEG File Interchange Format, Selamat mencoba.. ^_^

Aku kembali

Setelah melalui beberapa purnama, hujan, badai, banjir, panas, suka, duka, patah hati, berbunga lagi  akhirnya aku kembali....yeeaayy. Hemm kurang lebih 6 tahun sudah tak bersua, dayisna aktif lagiii πŸ‘πŸ‘πŸ‘ #mencoba πŸ™ Jadi... Blog ini awalnya aku bikin kusus untuk posting tugas-tugas kuliah dikala itu. Hanya mampu bertahan beberapa kali posting waktu itu (2012) πŸ˜… dan terbengkalai, terabaikan, tak tersentuh hingga mungkin tak bernyawa πŸ˜‚. Hari ini, Maret 2018 gk sengaja mampir iseng liat blog, yaaa kali aja laba-laba panen banyak, terus jaringnya bisa di jual ke SpiderMan πŸ˜†. And Wooooww ternyata ada juga yg baca atau sekedar nengok, bahkan ada yg coment *ooohh aku terharu. T.T kemudian tersadar, iyalaah blog uda ada dari 2012 πŸ˜‘ cuma ada 2 coment. *Catatannya : Tidak ada tulisan yang sia-sia jika itu dibuat dengan tujuan yang bermakna. *Eaa... Bahagiaaa πŸ™ŒπŸ™Œ So... Pada akhirnya aku memutuskan untuk membuka lembaran baru kembali. Yeaayy Welcome Back Dayisna πŸ‘πŸ‘πŸ‘ Sek...